Jakarta – Dalam podcast terbarunya, Deddy Corbuzier mengangkat isu serius mengenai dugaan eksploitasi dan kekerasan terhadap mantan pemain sirkus OCI. Beberapa mantan pemain mengaku mengalami perlakuan tidak manusiawi, seperti dipisahkan dari orang tua sejak kecil, dirantai, dipukul dengan rotan, hingga dipaksa makan kotoran gajah. Kasus ini diduga terjadi sejak tahun 1997 dan kembali mencuat setelah para korban melapor ke Komnas HAM dan Kementerian Hukum dan HAM.
Tanggapan Komnas HAM
Komnas HAM telah memantau kasus ini dan menemukan dugaan pelanggaran HAM, termasuk pengabaian hak anak untuk mengetahui asal-usul dan identitas mereka, eksploitasi ekonomi, serta kekerasan fisik. Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing, menyatakan bahwa pelanggaran ini mencakup hak anak untuk memperoleh pendidikan yang layak dan perlindungan sosial sesuai hukum yang berlaku.
Klarifikasi dari Taman Safari Indonesia
Pihak TSI membantah keterlibatan mereka dalam dugaan pelanggaran HAM tersebut. Barata Mardikoesno, Vice President Legal and Corporate Secretary TSI, menegaskan bahwa TSI dan OCI adalah entitas hukum yang berbeda, meskipun memiliki pemilik yang sama. TSI fokus pada konservasi satwa dan tidak pernah menyelenggarakan pertunjukan sirkus OCI di dalam kawasan mereka.
Ajakan Deddy Corbuzier untuk Dialog Terbuka
Deddy Corbuzier menunjukkan kepeduliannya terhadap isu ini dengan mengundang pihak Taman Safari untuk hadir di podcastnya guna memberikan klarifikasi. Ia menekankan pentingnya mendengar kedua belah pihak untuk mengungkap kebenaran dan memastikan keadilan bagi para korban.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menonton episode lengkapnya di kanal YouTube Deddy Corbuzier: